4 Prinsip Seorang Blogger


Awal Januari 2016 saya memutuskan bergabung dengan komunitas blogger semut. Saya mendapatkan banyak ilmu tentang dunia blogger. Saya pun menulisnya di blog dengan harapan ilmu yang saya bagi lewat blog ini bermanfaat bagi teman-teman yang tertarik ngeblog. Berikut prinsip seorang blogger ala komunitas blogger semut. 

Prinsip pertama,
‘Jika sudah basah, sekalian temgelamlah’
Dulu, saya sering tidak fokus pada satu bidang, sehingga hasil yang saya dapatkan pun setengah-setengah.

Saya baru menyadari setelah kuliah di jurusan ilmu komunikasi. Saya pikir, tulisan yang saya buat selama ini bagus ternyata setelah belajar lebih dalam, akhirnya saya menyadari tulisan saya masih jauh dari sempurna. Saya perlu belajar lebih giat lagi agar piawai di bidang kepenulisan.

Maka dari itu sebaiknya ketika menjatuhkan pilihan pada suatu hal, fokuslah dan jangan setengah-setengah. Berfokus membuat hasil yang didapat jauh lebih baik. J

Prinsip kedua,
‘Blogging is a serious business’
Jika sudah memutuskan menjadi blogger baiknya coba ngeblog sebagai sarana bisnis. Dengan begitu, menjadi blogger bukan sekedar kegemaran atau mengisi waktu luang tapi blogging sebagai suatu hal yang diperlakukan serius seperti bisnis.

Prinsip ketiga,
“Fitrah blog adalah berbagi dan menyebarkan informasi. Konsisten dan buatlah karya yang bermanfaat bagi orang lain,” kata Om Aji Prasetyo seorang seniman Kota Malang.

Sip! Itulah sebabnya blog dengan media mainstream lainnya berbeda. Melalui blog mari kita sebar virus positif dengan bacaan-bacaan inspiratif, fakta (bukan hoax), dan membangun budaya kritis pada pembacanya.

Apalagi Pramoedya Ananta Toer pernah berkata, menulis itu adalah pekerjaan untuk keabadian. So, kegiatan ngeblog merupakan media untuk berbagi, menebar kebaikan, dan tabungan amal kita dikemudian hari.


Prinsip keempat,
Sobat, kamu tahu kan? kalau penduduk Indonesia sekitar 250 juta. Indonesia pengguna internet ke-6 dunia! 49% pengguna internet berusia produktif (umur 18-25 tahun).
Dampak internet bisa positif, bisa pula negatif. Tergantung jumlah konten yang semakin banyak apakah positif atau negatif.

Biar Indonesia katanya negara kaya tapi kalau sumber daya manusianya terus-terusan dihadapkan dengan berbagai konten yang maaf, tidak bermutu alias kebanyakan berdampak negatif bagi perkembangan anak maupun pola pikir remaja ya Indonesia akan sulit menjadi negara maju.

Oleh karena itu, blog adalah salah satu pilihan tepat untuk ikut berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia! Merdeka!
Hehe. 


Sebelumnya
Previous
Next Post »
0 Komentar